Rabu, 25 Juni 2008

Kampanye BS-Adnan




Fokus
Siapa Gubenur Jateng ke 14 Pilihan Rakyat
Blora, Suara Rakyat.-
Sekitar 25,8 juta pemilih dalam hitungan jari segera akan menentukan pilihannya, siapa yang layak menjabat gubenur dan wakil gubenur Jateng periode 2008-2013.
Mungkin bila kita menarik sejarah, sejak indonesia merdeka 17 Agustus 1945, baru pada Pilgub inilah rakyat dipercaya untuk memilih secara langsung gubenurnya.
Dari berbagai harapan di lubuk hati rakyat dan doa, tergambar keinginan yang kuat agar suksesi kepemimpinan di Jateng berlangsung aman dan lancar. Berbagai fakta menguatkan argumen itu, diantaranya rekor di 30 kabupaten/kota di Jateng nyaris tanpa kekerasan.
Disamping itu ada rekor lagi, 5 kandidat pasangan Cagub dan Cawagub tertinggi di Indonesia dalam segi partisipasi pasangan calon pemimpin sebuah propinsi.
Siapapun yang akan terpilih nantinya, dia akan berkurang tidur dan istirahatnya karena terfokus membangun Jawa Tengah yang lebih maju.
Dari peta politik kelima cagub dan cawagub, terlihat nyata hampir merata pola dukungan yang diberikan masyarakat.
Hal ini dapat dililah dari dua indikator penilaian, indikator kekuatan partai politik dan indikator penilaian populeritas kandidat.
Pada indikator pertama yakni kekuatan partai politik, jelas terlihat sekali pada 3 kekuatan partai nasionalis yakni PDIP, Partai Golkar dan Partai Demokrat menguasai sekitar 58 persen suara pada pemilu Jateng 2004.
Yang cukup menarik, kekuatan politik yang beraliran nasionalis terbagi dalam berbagai kekuatan kandidat, khususnya pada figur Bambang Sadono, Bibit Waluyo dan Sukawi Sutarip. Namun figur Agus Suyitno yang mantan TNI ini, bisa saja menjadi variable intervensi yang bisa mempengaruhi konstelasi politik nasionalis di Jateng.
Sementara kekuatan politik bebasis religius, setidaknya dilihat dari suara PPP, PKS, PKB dan PAN pada pemilu jateng 2004 lalu bila digabung berkisar 38 persen.
Dua kekuatan Nasionalis dan Religius dapat dilihat dalam proses pembentukan pasangan kandidat seperti Bambang Sadono-M.Adnan, Agus Suyitno-Kholiq Arief dan Sukawi Sutarip-Sudharto.
Sementara Bibit Waluyo- Rustriningsih didominasi kekuatan nasionalis, sedang M.Tamzil- Rozaq Raisdari dominasi kekuatan religius.
Indikator kedua adalah populeritas figur, untuk indikator ini populeritas para cagub dan cawagub bersumber dari berbagai hal. Diantaranya ketokohan, tingkat pengetahuan masyarakat, jejak pendapat serta pengalaman kepemimpinan yang telah dibuktikan.
Pada indikator figur inilah yang diprediksi akan berperan penting dalam menentukan siapa yang akan muncul sebagai pememang.
Sekarang kita tinggal melihat pada tanggal 22 Juni 2008 besok, siapa yang akan terpilih dan diberi amanah rakyat untuk memimpin Jateng. Dimana nantinya diharap memberi perubahan yang lebih baik dan menuju masyarakat Jateng yang sejahtera. (Roes)

Fokus Samping
H.Bambang Sadono
Saatnya Mengabdi pada Rakyat

Motivasi pribadi Bambang Sadono mencalonkan diri sebagai Gubenur Jateng adalah diirinya telah melewati level tehnis internal sebagai profesional, dan wajar bila menjadi Pimpinan Publik dalam hal ini Gubenur Jateng.
Karir Bambang Sadono berawal dari wartawan sampai fase puncak sebagai Wapimpred Suara Merdeka dan juga Pimpred harian Suara Karya.
Sedang organisasinya profesi pernah menjabat ketua PWI Jateng dan Sekjen PWI Pusat. Dalam karir politik dia sebagai anggota DPR Pusat sudah 10 tahun.
“Saya kira kini waktunya, Saya mengabdi untuk rakyat. Untuk mengentaskan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, ketersedianya Pangan dan BBM bagi rakyat Jateng”, ungkap Bambang Sadono cagub nomor 1 ini.. (Roes)

Agus Soeyitno
Revitalisasi Desa Kunci Jateng Bangkit

Dalam pandangan Agus Soeyitno dari sisi kepentingan nasional, maju tidaknyta pembangunan di Jateng berpengaruh pada pembangunan nasional.
Untuk itu prioritas kebijaksanaan Cagub nomor 2 ini adalah membangun kebangkitan ekonomi desa.
“Program ini sejalan kondisi masyarakat di Jawa Tengah yang sebagian besar tinggalnya di pedesaan, Inilah pentingnya Revitailasi desa itu”, jelas Agus Soeyitno.(Roes)

H. Sukawi Sutarip
Mengoptimalkan Jaringan Kerjasama Antar Daerah di Jateng

Menurut Sukawi program prioritasnya yang akan dikerjakan mefasilitasi kerjasama antar daerah dio jateng mulai membantu akses ke pusat hingga bantuan finansial berupa block granddari APBD.
Dari pandangan Cagub nomor 3 ini, Jateng memiliki potensi sangat besar. Lebih dari itu para bupati/walikota yang memimpin daerah tingkat II sudah mempunyai rencana matang memajukan daerahnya masing-masing.
“Persolaannya tinggal bagaimana akses para bupati/Walikota ke pemerintah pusat, itu yang bantu fasilitasi. Disamping juga pemberdayaan masyarakat menjadi skala prioritas”, jelas Sukawi.(Roes)

H.Bibit Waluyo
Bali Ndeso Mbangun Ndeso

Calon Gubenur dari PDIP, H. Bibit Waluyo dikenal sebagai sosok yang tegas selama meniti karir di Militer. Tekadnya bali ndeso, mbangun ndeso.
Kemiskinan harus diminimalkan, pengangguran harus dikurangi dengan menyediakan lapangan kerja, pemberdayaan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian. Itu semua langkah konkrit Bibit Waluyo cagub bernomor 4, untuk memajukan Jateng
`”Saya tidak mau janji, saya akan kucurkan berapa puluh bahkan ratusan miliar untuk rakyat Jateng. Yang jelas harus lihat realita, dan jangan lupa masyarakat yang sudah menunggu jauh-jauh ternyata selama ini hanya diberi janji”, Tegas Bibit Waluyo.(Roes)

H Muhammad Tamzil
Saatnya Yang Muda Yang Memimpin
Memiliki pengalaman 17 tahun mengurusi pemerintahan, sejak menjadi PNS tahun 1991 di Kudus, wakil bupati kabupaten Semarang, sampai menjadi Bupati Kudus 2003-2008.
Itulah yang menjadi modal HM Tamzi untuk maju sebagai cagub Jateng dengan nomor urut 5 ini.
Disamping itu Tamzil mengaku dirinya maju ke pilgub jateng bukan sekedar euforia reformasi, namun untuk mengembangkan kemampuannya untuk kemajuan Jateng.
“Saya ingin mengembangkan kemampuan saya dalam menggelola dan mendayagunakan potensi daerah untuk kesejahteraan masyarakat. Seperti menyerap satu juta lapangan kerja melalui pengadaan dan pengembangan Usaha Kecil dan Menengah, itu salah satu program prioritas kami”, ungkap Tamzil. (Roes)







Tidak ada komentar: